Dari negara mana?

free counters

Kedengaran...?


MusicPlaylistRingtones
Create a playlist at MixPod.com

~ Fase-Fase Hilâl Yang Sistematis ~

Minggu, 20 Desember 2009

Laporan hilâl muda Muharram 1431 H

Laporan hilâl muda Muharram 1431 H

Lokasi pengamatan (menurut google earth) pada :
Latitude (garis lintang) = 6°4O'46.49"S
Longitude (garis bujur) = IO6°SI'44.43"E

Hilâl muda Muharram 1431 H
Pada saat berpotensi terlihatnya hilâl muda bulan Muharram 1431 H, pencari hilâl dari wilayah Bogor tidak berada di lokasi pengamatan, jadi saya tidak ngerukyat.

Adapun waktu matahari dan bulan terbenam di lokasi pengamatan menurut program SNPP ver 6.00 adalah :
Tanggal 17 Desember 2009 :
Waktu terbenam matahari = 18.04 WIB
Waktu terbenam bulan = 18.49 WIB

Berdasarkan program SNPP ver.6.00, simulasi hilâl muda pada tanggal 17 Desember 2009 pukul 18.04 WIB (saat Sunset) adalah seperti berikut :

Kesimpulan = Pada hari Kamis dan Jum’at, tanggal 17 dan 18 Desember 2009, pencari hilâl dari wilayah Bogor TIDAK MERUKYAT HILÂL MUDA.

Laporan hilâl tua Dzulhijjah 1430 H

Laporan hilâl tua Dzulhijjah 1430 H

Lokasi pengamatan (menurut google earth) pada :
Latitude (garis lintang) = 6°4O'46.49"S
Longitude (garis bujur) = IO6°SI'44.43"E

Hilâl tua Dzulhijjah 1430 H
Pada saat berpotensi terlihatnya hilâl tua bulan Dzulhijjah 1430 H, pencari hilâl dari wilayah Bogor tidak berada di lokasi pengamatan, jadi saya tidak ngerukyat.

Adapun waktu matahari dan bulan terbit di lokasi pengamatan menurut program SNPP ver.6.00 adalah :
Tanggal 16 Desember 2009 :
Waktu terbit matahari = 05.32 WIB
Waktu terbit bulan = 05.05 WIB

Berdasarkan program SNPP ver.6.00, simulasi hilâl tua tanggal 16 Desember 2009 pada pukul 05.32 WIB (saat Sunrise) adalah seperti berikut :

Kesimpulan = Pada hari Rabu dan Kamis, tanggal 16 dan 17 Desember 2009, pencari hilâl dari wilayah Bogor TIDAK MERUKYAT HILÂL TUA.

Rabu, 18 November 2009

Laporan hilâl muda Dzulhijjah 1430 H

Laporan hilâl muda Dzulhijjah 1430 H

Lokasi pengamatan (menurut google earth) pada :
Latitude (garis lintang) = 6°4O'46.49"S
Longitude (garis bujur) = IO6°SI'44.43"E

Hilâl muda Dzulhijjah 1430 H
Potensi terlihat pada senja hari (setelah Matahari terbenam) pada hari :
  • Selasa 17 November 2009 (umur Bulan saat itu > 13 jam setelah konjungsi, lama Bulan di atas ufuk > 20 menit)
  • Rabu 18 November 2009 (umur Bulan saat itu > 37 jam setelah konjungsi, lama Bulan di atas ufuk > 72 menit)
Saya mencari hilâl muda (waxing crescent) pada hari Selasa, tanggal 17 November 2009 untuk bulan Dzulhijjah. Pada saat itu saya mencari hilâl muda kurang lebih pukul 17.30 WIB hingga 17.45 WIB. Kondisi langit SANGAT MENDUNG dan BERAWAN.

Adapun waktu matahari dan bulan terbenam di lokasi pengamatan menurut program SNPP ver 6.00 adalah :
Tanggal 17 November 2009 :
Waktu terbenam matahari = 17.50 WIB
Waktu terbenam bulan = 18.19 WIB

Pada pencarian dengan rentang waktu itu, ternyata hilâl muda TIDAK TERLIHAT oleh saya.

Kemudian saya mencari hilâl muda (waxing crescent) pada hari Rabu, tanggal 18 November 2009 untuk bulan Dzulhijjah. Pada saat itu saya mencari hilâl muda kurang lebih pukul 17.30 WIB hingga 17.45 WIB. Kondisi langit MENDUNG dan BERAWAN.

Adapun waktu matahari dan bulan terbenam di lokasi pengamatan menurut program SNPP ver 6.00 adalah :
Tanggal 18 November 2009 :
Waktu terbenam matahari = 17.50 WIB
Waktu terbenam bulan = 19.13 WIB

Pada pencarian dengan rentang waktu itu, ternyata hilâl muda TIDAK TERLIHAT oleh saya.

Alat yang digunakan untuk merukyât = mata telanjang

Berdasarkan program SNPP ver.6.00, simulasi hilâl muda pada tanggal 18 November 2009 pukul 17.40 WIB adalah seperti berikut :
Kesimpulan = Pada kedua hari tersebut, hilâl muda TIDAK TERLIHAT dari lokasi pengamatan.

Laporan hilâl tua Dzulqa’dah 1430 H

Laporan hilâl tua Dzulqa’dah 1430 H

Lokasi pengamatan (menurut google earth) pada :
Latitude (garis lintang) = 6°4O'46.49"S
Longitude (garis bujur) = IO6°SI'44.43"E

Hilâl tua Dzulqa’dah 1430 H
Potensi terlihat pada pagi hari (sebelum Matahari terbit) pada hari :

  • Minggu 15 November 2009 (umur Bulan saat itu > 40 jam sebelum konjungsi, lama Bulan di atas ufuk > 90 menit)
  • Senin 16 November 2009 (umur Bulan saat itu > 19 jam sebelum konjungsi, lama Bulan di atas ufuk > 40 menit)

Saya TIDAK SEMPAT untuk mencari hilâl tua (waning crescent) pada ke dua hari tersebut dikarenakan ada keperluan.

Adapun waktu matahari dan bulan terbit di lokasi pengamatan menurut program SNPP ver.6.00 adalah :
Tanggal 16 November 2009 :
Waktu terbit matahari = 05.24 WIB
Waktu terbit bulan = 04.38 WIB

Berdasarkan program SNPP ver.6.00, simulasi hilâl tua tanggal 16 November 2009 pada pukul 05.24 WIB adalah seperti berikut :

Kesimpulan = Pada hari Senin, tanggal 16 November 2009,saya TIDAK MENCARI HILÂL.

Selasa, 20 Oktober 2009

Laporan hilâl muda Dzulqa’dah 1430 H

Laporan hilâl muda Dzulqa’dah 1430 H

Lokasi pengamatan (menurut google earth) pada :
Latitude (garis lintang) = 6°4O'46.49"S
Longitude (garis bujur) = IO6°SI'44.43"E

Hilâl muda Dzulqa’dah 1430 H
Potensi terlihat pada senja hari (setelah Matahari terbenam) pada hari :

  • Minggu 18 Oktober 2009 (bagi wilayah Indonesia bagian barat, umur Bulan saat itu : 5 jam setelah konjungsi, lama Bulan di atas ufuk = 0 menit, elongasi Bulan - Matahari = 5,5 derajat)
  • Senin 19 Oktober 2009 (bagi wilayah Indonesia bagian barat, umur Bulan saat itu : 29 jam setelah konjungsi, lama Bulan di atas ufuk = 52 menit, elongasi Bulan - Matahari = 16 derajat)

Saya TIDAK BISA mencari hilâl muda (waxing crescent) untuk bulan Dzulqa’dah dikarenakan lagi sakit.

Adapun waktu matahari dan bulan terbenam di lokasi pengamatan menurut program SNPP ver 6.00 adalah :
Tanggal 18 Oktober 2009 :
Waktu terbenam matahari = 17.45 WIB
Waktu terbenam bulan = 17.47 WIB

Berdasarkan program SNPP ver.6.00, simulasi hilâl muda pada tanggal 2009 pukul WIB adalah seperti berikut :

Kesimpulan = Pada hari Minggu, tanggal 18 Oktober 2009 saya TIDAK BISA mencari hilâl muda untuk bulan Dzulqa’dah dikarenakan sakit.

Laporan hilâl tua Syawal 1430 H

Laporan hilâl tua Syawal 1430 H

Lokasi pengamatan (menurut google earth) pada :
Latitude (garis lintang) = 6°4O'46.49"S
Longitude (garis bujur) = IO6°SI'44.43"E

Hilâl tua Syawal 1430 H
Potensi terlihat pada pagi hari (sebelum Matahari terbit) pada hari :
  • Sabtu 17 Oktober 2009 (bagi wilayah Indonesia bagian barat, umur Bulan saat itu : 31 jam sebelum konjungsi, lama Bulan di atas ufuk = 64 menit, elongasi Bulan - Matahari = 17 derajat)
  • Minggu 18 Oktober 2009 (bagi wilayah Indonesia bagian barat, umur Bulan saat itu : 7 jam sebelum konjungsi, lama Bulan di atas ufuk = 20 menit, elongasi Bulan - Matahari = 6 derajat)

Saya TIDAK BISA untuk mencari hilâl tua (waning crescent) dikarenakan lagi sakit, akan tetapi berikut adalah simulasinya melalui program SNPP ver.6.00 :

Adapun waktu matahari dan bulan terbit di lokasi pengamatan menurut program SNPP ver.6.00 adalah :
Tanggal 18 Oktober 2009 :
Waktu terbit matahari = 05.29 WIB
Waktu terbit bulan = 05.09 WIB

Berdasarkan program SNPP ver.6.00, simulasi hilâl tua tanggal 18 Oktober 2009 pada pukul 05.30 WIB adalah seperti berikut :

Kesimpulan = Pada hari Minggu, tanggal 18 Oktober 2009 saya TIDAK BISA mencari hilâl tua untuk bulan syawal dikarenakan sakit.

Senin, 28 September 2009

Laporan hilâl muda Syawal 1430 H

Laporan hilâl muda Syawal 1430 H

Lokasi pengamatan (menurut google earth) pada :
Latitude (garis lintang) = 6°4O'46.49"S
Longitude (garis bujur) = IO6°SI'44.43"E

Hilâl muda Syawal 1430 H
Saya mencari hilâl muda (waxing crescent) pada hari Sabtu, tanggal 19 September 2009 untuk bulan Syawal. Pada saat itu saya mencari hilâl muda kurang lebih pukul 18.30 WIB hingga 19.00 WIB. Kondisi langit MENDUNG.

Adapun waktu matahari dan bulan terbenam di lokasi pengamatan menurut program SNPP ver 6.00 adalah :
Tanggal 19 September 2009 :
Waktu terbenam matahari = 17.49 WIB
Waktu terbenam bulan = 18.15 WIB

Pada pencarian dengan rentang waktu itu, ternyata hilâl muda TIDAK TERLIHAT oleh saya.

Alat yang digunakan untuk merukyât = mata telanjang

Berdasarkan program SNPP ver.6.00, simulasi hilâl muda pada tanggal 19 September 2009 pukul 18.49 WIB adalah seperti berikut :

Kesimpulan = Pada hari Sabtu, tanggal 19 September 2009, antara pukul 18.30 WIB hingga 19.00 WIB, hilâl muda TIDAK TERLIHAT dari lokasi pengamatan.

Laporan hilâl tua Ramadhân 1430 H

Laporan hilâl tua Ramadhân 1430 H

Lokasi pengamatan (menurut google earth) pada :
Latitude (garis lintang) = 6°4O'46.49"S
Longitude (garis bujur) = IO6°$I'44.43"E

Hilâl tua Ramadhân 1430 H
Saya mencari hilâl tua (waning crescent) pada hari sabtu, tanggal 19 September 2009 di pagi hari, berpedoman pada waktu setempat (Local Time (LT)) antara pukul 05.40 WIB hingga 06.00 WIB, kondisi langit CERAH.

Adapun waktu matahari dan bulan terbit di lokasi pengamatan menurut program SNPP ver.6.00 adalah :
Tanggal 19 September 2009 :
Waktu terbit matahari = 05.43 WIB
Waktu terbit bulan = 05.46 WIB

Pada pencarian dengan rentang waktu itu, ternyata hilâl tua TIDAK TERLIHAT oleh saya.

Alat yang digunakan untuk merukyât = mata telanjang

Berdasarkan program SNPP ver.6.00, simulasi hilâl tua tanggal 19 September 2009 pada pukul 06.00 WIB adalah seperti berikut :

Kesimpulan = Pada hari Sabtu, tanggal 19 September 2009, pencarian antara pukul 05.40 WIB hingga 06.00 WIB, hilâl tua TIDAK TERLIHAT dari lokasi pengamatan.

Jumat, 21 Agustus 2009

Laporan hilaal muda Ramadhan 1430 H

Laporan hilaal muda Ramadhan 1430 H

Lokasi pengamatan (menurut google earth) pada :
Latitude (garis lintang) = 6°4O'46.49"S
Longitude (garis bujur) = IO6°$I'44.43"E

Hilaal muda Ramadhan 1430 H
Potensi terlihat pada senja hari (setelah Matahari terbenam) pada hari :

  • Kamis 20 Agustus 2009 (umur Bulan saat itu : 0,6 jam setelah konjungsi, lama Bulan di atas ufuk = -3 menit, elongasi Bulan - Matahari = 2,5 derajat)
  • Jumat 21 Agustus 2009 (umur Bulan saat itu : 24,6 jam setelah konjungsi, lama Bulan di atas ufuk = 50 menit, elongasi Bulan - Matahari = 14,6 derajat)

Saya mencari hilaal muda (waxing crescent) pada hari Jum’at, tanggal 21 Agustus 2009 untuk bulan Ramadhan. Pada saat itu saya mencari hilaal muda kurang lebih pukul 17.30 WIB hingga 18.00 WIB. Kondisi langit GERIMIS DAN MENDUNG.

Adapun waktu matahari dan bulan terbenam di lokasi pengamatan menurut program SNPP ver 6.00 adalah :
Tanggal 21 Agustus 2009 :
Waktu terbenam matahari = 17.53 WIB
Waktu terbenam bulan = 18.44 WIB

Pada pencarian dengan rentang waktu itu, ternyata hilaal muda TIDAK TERLIHAT oleh saya.

Berdasarkan program SNPP ver=6.00, simulasi hilaal muda pada tanggal 21 Agustus 2009 pukul 17.45 WIB adalah seperti berikut :

Kesimpulan = Pada hari Jum’at, tanggal 21 Agustus 2009, antara pukul 17.30 WIB hingga 18.00 WIB, hilaal muda TIDAK TERLIHAT dari lokasi pengamatan.

Rabu, 19 Agustus 2009

Laporan hilaal tua Sya’ban 1430 H

Laporan hilaal tua Sya’ban 1430 H

Lokasi pengamatan (menurut google earth) pada :
Latitude (garis lintang) = 6°4O'46.49"S
Longitude (garis bujur) = IO6°SI'44.43"E

Hilaal tua Sya’ban 1430 H
Potensi terlihat pada pagi hari (sebelum Matahari terbit) pada hari :
  • Rabu 19 Agustus 2009 (umur Bulan saat itu : 35 jam sebelum konjungsi, lama Bulan di atas ufuk = 78 menit, elongasi Bulan - Matahari = 20 derajat)
  • Kamis 20 Agustus 2009 (umur Bulan saat itu : 11 jam sebelum konjungsi, lama Bulan di atas ufuk = 27 menit, elongasi Bulan - Matahari = 7 derajat)
Saya mencari hilaal tua (waning crescent) pada hari Kamis, tanggal 20 Agustus 2009 di pagi hari, berpedoman pada waktu setempat (Local Time (LT)) antara pukul 05.30 WIB hingga 05.45 WIB, kondisi langit CERAH BERAWAN.

Adapun waktu matahari dan bulan terbit di lokasi pengamatan menurut program SNPP ver.6.00 adalah :
Tanggal 20 Agustus 2009 :
Waktu terbit matahari = 05.58 WIB
Waktu terbit bulan = 05.34 WIB

Pada pencarian dengan rentang waktu itu, ternyata hilaal tua TIDAK TERLIHAT oleh saya.

Alat yang digunakan untuk merukyat = mata telanjang

Berdasarkan program SNPP ver.6.00, simulasi hilaal tua tanggal 20 Agustus 2009 pada pukul 05.40 WIB adalah seperti berikut :


Kesimpulan = Pada hari Kamis, tanggal 20 Agustus 2009, pencarian antara pukul 05.30 WIB hingga 05.45 WIB, hilaal tua TIDAK TERLIHAT dari lokasi pengamatan.

Jumat, 24 Juli 2009

Laporan hilaal muda Sya’ban 1430 H

Laporan hilaal muda Sya’ban 1430 H

Lokasi pengamatan (menurut google earth) pada :
Latitude (garis lintang) = 6°4O'46.49"S
Longitude (garis bujur) = IO6°SI'44.43"E

Hilaal muda Sya’ban 1430 H
Potensi terlihat pada senja hari (setelah Matahari terbenam) pada hari :

  • Rabu 22 Juli 2009 (umur Bulan saat itu : 8 jam setelah konjungsi, lama Bulan di atas ufuk = 13 menit)
  • Kamis 23 Juli 2009 (umur Bulan saat itu : 32 jam setelah konjungsi, lama Bulan di atas ufuk = 71 menit)

Saya mencari hilaal muda pada (waxing crescent) hari Rabu, tanggal 22 Juli 2009 untuk bulan Sya’ban. Pada saat itu saya mencari hilaal muda kurang lebih pukul 17.50 WIB hingga 18.15 WIB. Kondisi langit BERAWAN.

Adapun waktu matahari dan bulan terbenam di lokasi pengamatan menurut program SNPP ver 6.00 adalah :
Tanggal 22 Juli 2009 :
Waktu terbenam matahari = 17.52 WIB
Waktu terbenam bulan = 18.09 WIB

Pada pencarian dengan rentang waktu itu, ternyata hilaal muda TIDAK TERLIHAT oleh saya.

Kemudian saya mencari hilaal muda (waxing crescent) pada hari Kamis, tanggal 23 Juli 2009 untuk bulan Sya’ban. Pada saat itu saya mencari hilaal muda kurang lebih pukul 17.50 WIB hingga 18.30 WIB. Kondisi langit MENDUNG BARU HUJAN.

Adapun waktu matahari dan bulan terbenam di lokasi pengamatan menurut program SNPP ver 6.00 adalah :
Tanggal 23 Juli 2009 :
Waktu terbenam matahari = 17.52 WIB
Waktu terbenam bulan = 19.09 WIB

Pada pencarian dengan rentang waktu itu, ternyata hilaal muda TIDAK TERLIHAT oleh saya.

Alat yang digunakan untuk merukyat = mata telanjang

Berdasarkan program SNPP ver=6.00, simulasi hilaal muda pada tanggal 23 Juli 2009 pukul 18.30 WIB adalah seperti berikut :

Kesimpulan = Pada tanggal 23 Juli 2009, antara pukul 17.50 WIB hingga 18.30 WIB, hilaal muda TIDAK TERLIHAT dari lokasi pengamatan.

Rabu, 22 Juli 2009

Laporan hilaal tua Rajab 1430 H

Laporan hilaal tua Rajab 1430 H

Lokasi pengamatan (menurut google earth) pada :
Latitude (garis lintang) = 6°4O'46.49"S
Longitude (garis bujur) = IO6°SI'44.43"E

Hilaal tua Rajab 1430 H
Potensi terlihat pada pagi hari (sebelum Matahari terbit) pada hari :

  • Selasa 21 Juli 2009 (umur Bulan saat itu : 27,7 jam sebelum konjungsi, lama Bulan di atas ufuk = 61 menit)
  • Rabu 22 Juli 2009 (umur Bulan saat itu : 3,7 jam sebelum konjungsi, lama Bulan di atas ufuk = 3 menit)

Saya mencari hilaal tua (waning crescent) pada hari Rabu, tanggal 22 Juli 2009 di pagi hari, berpedoman pada waktu setempat (Local Time (LT)) antara pukul 05.15 WIB hingga 06.15 WIB, kondisi langit BERAWAN.

Adapun waktu matahari dan bulan terbit di lokasi pengamatan menurut program SNPP ver.6.00 adalah :
Tanggal 22 Juli 2009 :
Waktu terbit matahari = 06.05 WIB
Waktu terbit bulan = 06.01 WIB

Pada pencarian dengan rentang waktu itu, ternyata hilaal tua TIDAK TERLIHAT oleh saya.

Alat yang digunakan untuk merukyat = mata telanjang

Berdasarkan program SNPP ver.6.00, simulasi hilaal tua tanggal 22 Juli 2009 pada pukul 06.05 WIB adalah seperti berikut :

Kesimpulan = Pada tanggal 22 Juli 2009, pencarian antara pukul 05.15 WIB hingga 06.15 WIB, hilaal tua TIDAK TERLIHAT dari lokasi pengamatan.

Rabu, 24 Juni 2009

Laporan hilaal muda Rajab 1430 H

Laporan hilaal muda Rajab 1430 H

Lokasi pengamatan (menurut google earth) pada :
Latitude (garis lintang) = 6°4O'46.49"S
Longitude (garis bujur) = IO6°SI'44.43"E

Hilaal muda Rajab 1430 H
Potensi terlihat pada senja hari (setelah Matahari terbenam) pada hari :

  • Selasa 23 Juni 2009 (umur Bulan saat itu : 14,9 jam setelah konjungsi, lama Bulan di atas ufuk = 31 menit)
  • Rabu 24 Juni 2009 (umur Bulan saat itu : 38,9 jam setelah konjungsi, lama Bulan di atas ufuk = 93 menit)
Saya mencari hilaal muda pada tanggal 23 Juni 2009 untuk bulan Rajab. Pada saat itu saya mencari hilaal muda kurang lebih pukul 17.30 WIB hingga 18.00 WIB. Kondisi langit mendung sangat berawan (baru turun hujan).

Adapun waktu matahari dan bulan terbenam di lokasi pengamatan menurut program SNPP ver 6.00 adalah :
Tanggal 23 Juni 2009 :
Waktu terbenam matahari = 17.46 WIB
Waktu terbenam bulan = 18.23 WIB

Pada pencarian dengan rentang waktu itu, ternyata hilaal muda TIDAK TERLIHAT oleh saya.

Kemudian saya mencari hilaal muda pada tanggal 24 Juni 2009 untuk bulan Rajab. Pada saat itu saya mencari hilaal muda kurang lebih pukul 17.30 WIB hingga 18.30 WIB. Kondisi langit cerah berawan.

Adapun waktu matahari dan bulan terbenam di lokasi pengamatan menurut program SNPP ver 6.00 adalah :
Tanggal 24 Juni 2009 :
Waktu terbenam matahari = 17.47 WIB
Waktu terbenam bulan = 19.27 WIB

Pada pencarian dengan rentang waktu itu, ternyata hilaal muda TERLIHAT oleh saya.

Alat yang digunakan untuk merukyat = mata telanjang

Berdasarkan program SNPP ver=6.00, simulasi hilaal muda pada tanggal 24 Juni 2009 pukul 17.55 WIB adalah seperti berikut :


Kesimpulan = Pada tanggal 24 Juni 2009, antara pukul 17.30 WIB hingga 18.30 WIB, hilaal muda TERLIHAT pada pukul 18.15 WIB dari lokasi pengamatan, orientasi bulan sabit 3 – 9, berwarna PUTIH.

Senin, 22 Juni 2009

Laporan hilaal tua Jumadil Akhir 1430 H

Laporan hilaal tua Jumadil Akhir 1430 H

Lokasi pengamatan (menurut google earth) pada :
Latitude (garis lintang) = 6°4O'46.49"S
Longitude (garis bujur) = IO6°SI'44.43"E

Hilaal tua Jumadil Akhir 1430 H
Potensi terlihat pada pagi hari (sebelum Matahari terbit) pada hari :
  • Minggu 21 Juni 2009 (umur Bulan saat itu : 44,7 jam sebelum konjungsi, lama Bulan di atas ufuk = 109 menit)
  • Senin 22 Juni 2009 (umur Bulan saat itu : 20,7 jam sebelum konjungsi, lama Bulan di atas ufuk = 47 menit)

Saya mencari hilaal tua (waning crescent) pada tanggal 21 Juni 2009 di pagi hari, berpedoman pada waktu setempat (Local Time (LT)) antara pukul 05.00 WIB hingga 05.20 WIB, kondisi langit cerah berawan.

Adapun waktu matahari dan bulan terbit di lokasi pengamatan menurut program SNPP ver.6.00 adalah :
Tanggal 21 Juni 2009 :
Waktu terbit matahari = 06.02 WIB
Waktu terbit bulan = 04.06 WIB

Pada pencarian dengan rentang waktu itu, ternyata hilaal tua TERLIHAT oleh saya.

Alat yang digunakan untuk merukyat = mata telanjang

Kemudian saya juga mencari hilaal tua (wanning crescent) pada tanggal 22 Juni 2009 di pagi hari berpedoman pada waktu setempat (Local Time (LT)) antara pukul 05.00 WIB hingga 05.20 WIB, kondisi langit sangat berawan.

Adapun waktu matahari dan bulan terbit di lokasi pengamatan menurut program SNPP ver.6.00 adalah :
Tanggal 22 Juni 2009 :
Waktu terbit matahari = 06.02 WIB
Waktu terbit bulan = 05.12 WIB

Pada pencarian dengan rentang waktu itu, ternyata hilaal tua TIDAK TERLIHAT oleh saya.

Alat yang digunakan untuk merukyat = mata telanjang

Berdasarkan program SNPP ver.6.00, simulasi hilaal tua tanggal 22 Juni 2009 pada pukul 05.20 WIB adalah seperti berikut :


Kesimpulan = Pada tanggal 21 Juni 2009, pencarian antara pukul 05.00 WIB hingga 05.20 WIB, hilaal tua TERLIHAT pada pukul 05.15 WIB dari lokasi pengamatan.

Senin, 25 Mei 2009

Laporan hilaal muda Jumadil Akhir 1430 H

Laporan hilaal muda Jumadil Akhir 1430 H

Lokasi pengamatan (menurut google earth) pada :
Latitude (garis lintang) = 6°4O'46.49"S
Longitude (garis bujur) = IO6°SI'44.43"E

Hilaal muda Jumadil Akhir 1430 H
Potensi terlihat pada senja hari (setelah Matahari terbenam) pada hari :
Senin 25 Mei 2009, dengan umur Bulan 22,2 jam pasca konjungsi.
Selasa 26 Mei 2009, dengan umur Bulan 46,2 jam pasca konjungsi.

Saya mencari hilaal muda untuk bulan Jumadil Akhir. Pada saat itu saya mencari hilal kurang lebih pukul 17:30 WIB hingga 18:00 WIB.

Adapun waktu matahari dan bulan terbenam di lokasi pengamatan menurut program SNPP ver 6.00 adalah :
Waktu terbenam matahari = 17.42 WIB
Waktu terbenam bulan = 18.31 WIB

Alat yang digunakan untuk merukyat = mata telanjang

Berdasarkan program SNPP ver=6.00, simulasi hilaal muda pada pukul 17.45 WIB yang telah saya cari dan ternyata tidak terlihat adalah seperti berikut :


Kesimpulan = Pada pukul 17.45 WIB hilaal muda tidak terlihat dari lokasi pengamatan.

Laporan hilaal tua Jumadil Awal 1430 H

Laporan hilaal tua Jumadil Awal 1430 H

Lokasi pengamatan (menurut google earth) pada :
Latitude (garis lintang) = 6°4O'46.49"S
Longitude (garis bujur) = IO6°SI'44.43"E

Hilaal tua Jumadil Awal 1430 H
Potensi terlihat pada pagi hari (sebelum Matahari terbit) pada hari :
Jumat 23 Mei 2009, dengan umur Bulan 37,4 jam sebelum konjungsi.
Sabtu 24 Mei 2009, dengan umur Bulan 13,4 jam sebelum konjungsi.

Saya melakukan pengamatan hilaal tua (waning crescent) pada tanggal 23 Mei 2009 di pagi hari, berpedoman pada waktu setempat (Local Time (LT)) pukul 05.30 WIB, kondisi langit cerah berawan, dan ternyata hilaal tua tidak terlihat.

Kemudian saya juga melakukan pengamatan hilaal tua (wanning crescent) pada tanggal 24 Mei 2009 di pagi hari berpedoman pada waktu setempat (Local Time (LT)) pukul 05.30 WIB, kondisi langit cerah, dan ternyata hilaal tua tidak terlihat.

Adapun waktu matahari dan bulan terbit di lokasi pengamatan menurut program SNPP ver.6.00 adalah :
Waktu terbit matahari = 05.55 WIB
Waktu terbit bulan = 4.23 WIB

Alat yang digunakan untuk merukyat = mata telanjang

Berdasarkan program SNPP ver.6.00, simulasi hilaal tua tanggal 24 Mei 2009 pada pukul 05.30 WIB yang telah saya cari dan ternyata saya tidak menemuinya adalah seperti berikut :


Kesimpulan = Pada pukul 05.30 WIB hilaal tua tidak terlihat dari lokasi pengamatan.

Minggu, 26 April 2009

Laporan hilaal muda Jumadil Awal 1430 H

Hilaal muda Jumadil Ula (Jumadil Awal) 1430 H
Potensi terlihat pada senja hari (setelah Matahari terbenam) di hari Minggu 26 April 2009, dengan umur Bulan 31,1 jam pasca konjungsi.

Sungguh sayang, ketika saya seharusnya mencari hilaal muda untuk bulan Jumadil Awwal, ternyata di wilayah rumah saya gerimis dan mendung, oleh karena itu saya tidak dapat menemukan hilaal muda. Pada saat itu saya mencari hilal kurang lebih pukul 17:30 WIB hingga 18:00 WIB.

Adapun waktu matahari dan bulan terbenam di lokasi pengamatan menurut program SNPP ver 6.00 adalah :
Waktu terbenam matahari = 17:47 WIB
Waktu terbenam bulan = 18:45 WIB

Alat yang digunakan untuk merukyat = mata telanjang

Berdasarkan program SNPP ver=6.00, simulasi hilaal muda pada pukul 17:45 WIB yang telah saya cari dan ternyata saya tidak mendapatkannya adalah seperti berikut :


Kesimpulan = Pada pukul 17:45 WIB hilaal muda tidak dapat terlihat dari lokasi pengamatan.

Jumat, 24 April 2009

Laporan hilaal tua Rabi’ul Akhir 1430 H

Hilaal tua Rabi’ul Akhir 1430 H
Potensi terlihat pada pagi hari (sebelum Matahari terbit) di hari Jumat 24 April 2009, dengan umur Bulan 28,65 jam sebelum konjungsi.

Saya melakukan pengamatan hilaal tua (waning crescent) pada pagi hari, berpedoman pada waktu setempat (Local Time (LT)) pukul 09:45 WIB, pada saat itu hilaal tua sudah benar-benar tidak terlihat walaupun kondisi langit cerah berawan, disebabkan kesalahan saya dalam menetapkan waktu pengamatan, karena, ternyata pengamatan yang baik untuk mencari hilaal tua adalah ketika matahari sebelum terbit.

Adapun waktu matahari dan bulan terbit di lokasi pengamatan menurut program SNPP ver.6.00 adalah :
Waktu terbit matahari = 05:53 WIB
Waktu terbit bulan = 04:48 WIB

Alat yang digunakan untuk merukyat = mata telanjang

Berdasarkan program SNPP ver.6.00, simulasi hilaal tua pada pukul 09.45 WIB yang telah saya cari dan ternyata saya tidak mendapatkannya adalah seperti berikut :


Kesimpulan = Pada pukul 09:45 WIB hilaal tua tidak dapat terlihat dari lokasi pengamatan.

Kamis, 16 April 2009

Penjelasan Singkat

Di blog ini saya belajar berusaha untuk membuat laporan hilal amatiran, dalam penyusunan laporan hilal saya menggunakan program SNPP ver.6.00, Accurate Time 5.1. dan Moon Calc ver.6.0 sebagai bahan panduan (tetapi saya juga belum mahir dalam menggunakan program-program tersebut). Saya sangat membuka saran dan kritik bagi para pengunjung blog ini untuk memberikan komentar tentang laporan hilal yang telah disusun, demi kemajuan di masa yang akan datang.

Allah SWT berfirman pada surat al-baqarah ayat 189 :

يسئلونك عن الأهلة قل هي مواقيت للناس والحج
“Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang bulan sabit (hilal), katakanlah “bulan sabit (hilal) itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan ibadah haji””